Wacana pembentukan Liga Super Eropa sedang ramai dibicarakan. Dari sejumlah pemberitaan disebutkan sebanyak 12 tim elite Eropa sudah menyatakan kesediaan untuk ambil bagian dalam kompetisi tersebut. Arsenal, Manchester United, Manchester City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur disebut-sebut sebagai perwakilan Liga Primer Inggris.
Sementara itu dari Italia, sejumlah raksasa seperti Juventus, AC Milan, dan Juventus berada di barisan depan pendukung kompetisi tersebut. Atletico Madrid, Real Madrid, hingga Barcelona disebut-sebut mendukung dan tidak ingin ketinggalan menjadi bagian dari kompetisi elit ini.
Pembentukan Liga Super Eropa kemudian menuai polemik, Tidak terkecuali di kalangan para pemain profesional. FIFPRO , organisasi yang menaungi para pemain profesional angkat bicara. Organsisasi ini tidak ingin para pemain mendapat celaka. Pasalnya Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dan sejumlah federasi di Eropa sudah menyatakan sikapnya yang tidak ingin memberi ampun kepada para pemain yang berpaling ke Liga Super Eropa.
“Keputusan itu tak hanya menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan dari para pemain. Tak hanya soal struktur dan identitas budaya sepak bola, namun juga soal karier mereka,” ungkap pernyataan FIFPRO.
Lebih lanjut, dalam pernyataan itu disebutkan, FIFPRO sangat mengharapkan terciptanya kerja sama yang sehat di antara kompetisi domestik dan internasional.
“Agar tercipta situasi yang berkelanjutan, kerja sama berbasis solidaritas dan hubungan yang sehat antara kompetisi domestik dan internasional jelas amat penting.”
Berdasarkan sejumlah pertimbangan itu, FIFPRO pun menyatakan keprihatinan bahwa konflik yang akan tercipta antara UEFA dan 12 klub inisiator Liga Super Eropa akan mendatangkan masalah bagi para pemain dan penggemar.
“Pemain terus digunakan sebagai alat dalam negosiasi ini. Ini tidak dapat diterima untuk FIFPRO, 64 asosiasi pemain nasional kami, dan 60 ribu pemain yang kami wakili.”
Untuk itu FIFPRO tegas menyatakan keberatan atas langkah-langkah yang diambil baik oleh UEFA maupun Liga Super Eropa yang bisa merugikan para pemain.
“Kami akan menentang keras langkah-langkah oleh kedua belah pihak yang akan menghalangi hak-hak pemain, seperti dikeluarkan dari tim nasional mereka,” tegas FIFPRO.
Sementara itu pemain PSG, Ander Herrera menjadi salah satu pemain yang terang-terangan mengecam pembentukan Liga Super Eropa. PSG menjadi salah satu klub yang tidak tertarik untuk bergabung dalam kompetisi itu.
“Aku jatuh cinta dengan sepakbola populer, sepakbolanya para penggemar, dengan mimpi melihat tim yang aku cintai bersaing dengan yang terhebat,” kicau mantan pemain Man United itu di sosial media.
Lebih lanjut pemain asal Spanyol itu mengatakan dirinya tidak akan tinggal diam. Menurutnya kompetisi yang ada saat ini sudah baik.
“Aku mencintai sepakbola dan tidak bisa diam di atas masalah ini. Aku meyakini Liga Champions yang lebih baik, tapi tidak dengan cara yang orang-orang kaya mencuri apa yang orang-orang lain ciptakan, yakni olahraga yang paling indah di planet ini.”
Comment