Pelatih Manchester City, Pep Guardiola membeberkan pandangannya terkait performa Chelsea yang sulit dikalahkan. Hal ini dikatakan jelang pertandingan final Liga Champions Eropa yang mempertemukan kedua klub Liga Primer Inggris itu di Porto, Portugal, pada Minggu, 30 Mei 2021 dini hari WIB.
Guardiola mensinyalir The Blues sulit ditaklukkan karena memiliki pertahanan yang rapat terutama di tengah. Selain itu dua bek sayap yang memiliki pergerakan yang berbahaya.
“Kenapa Chelsea bermain sangat bagus? Sebab mereka punya tiga bek tengah yang berdekatan, dua gelandang jangkar yang bergerak beriringan juga dekat, kantung pertahanannya rapat, penyerang dan dua pemain lain (di lini serang) sangat-sangat dekat,” beber Guardiola.
Lebih lanjut mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu mengatakan jarak antarpemain begitu dekat. Meski begitu mereka bisa leluasa bermain lebih lebar dengan begitu kompak dan padu.
“Jaraknya sangat dekat satu sama lain, dan pada saat bersamaan, mereka begitu melebar dengan para bek sayap, mereka sangat bagus dengan bola-bola ke belakang garis pertahanan. Itulah sebabnya Anda tak bisa bermain dekat, karena mereka mendesak Anda ke samping.”
Pelatih asal Spanyol itu tak menampik kualitas para pemain Chelsea, terutama di lini tengah. Ia menilai skuad Thomas Tuchel memiliki sejumlah pemain tengah mumpuni.
“Dan mereka punya banyak pemain bagus di tengah. Itulah sebabnya sulit untuk menghadapi tim-tim yang menginginkan bola dan mau memainkan bola. Kami sudah mencobanya sejak pertama kali.”
Sebelumnya Chelsea pernah mengalahkan City di antarnya di semi final Piala FA dengan skor 1-0. Selain itu mereka juga membuat Kevin De Bruyne tak berdaya di pentas Liga Primer Inggris dengan skor 2-1.
Guardiola mengapresiasi dua kemenangan itu. Namun baginya final Liga Champions akan memiliki kisah tersendiri.
“Selamat untuk Chelsea (untuk dua laga itu-red), tapi nanti pertandingan baru. Kami akan menghadapi mereka akhir pekan ini dan segalanya bisa terjadi.”
Mereka akan mempersiapkan diri dengan baik. Hasil-hasil tersebut tidak menjadi rujukan utama untuk menilai hasil final Liga Champions nanti.
“Bahkan jika situasinya di balik, kami menang dua kali atas mereka, itu juga tidak berati apa-apa kok,” tegasnya.
Comment