AC Milan baru saja menelan pil pahit dalam laga derbi menghadapi Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza beberapa waktu lalu. Di pertandingan tersebut Milan menyerah dengan skor 2-4. Kekalahan ini masih meninggalkan kekecewaan di kubu Milan, salah satunya yang masih merasakannya adalah Zlatan Ibrahimovic.
Ibrahimovic merupakan pemain anyar Milan setelah meninggalkan klub tersebut selama beberapa tahun. Ternyata kehadiran Ibrahimovic cukup memberikan angina segar perubahan. Buktinya di laga tersebut pemain veteran itu mampu menyumbang satu gol.
Namun demikian ia menyayangkan kekalahan timnya. Pasalnya mereka sebenarnya mampu mencatatkan keunggulan dua gol di babak pertama. Namun kedudukan itu pun berubah di babak kedua hingga berakhir dengan kekalahan.
“Sulit menjelaskan apa yang terjadi. Saat jeda, kami sudah mengingatkan diri sendiri bahwa 15 menit pertama akan krusial, dan kami malah kebobolan dua gol di 15 menit itu,” beber Ibrahimovic.
Sosok yang pernah bermain untuk Barcelona, Inter Milan, Paris Saint-Germain (PSG), hingga klub MLS, La Galaxy itu menilai timnya kehilangan kepercayaan diri di babak kedua. Hal ini membuat mereka tidak bisa mengalirkan bola dengan baik. Saat Inter manyamakan kedudukan, demikian Ibra, timnya langsung ambruk.
“Kami berhenti begitu saja, tim kehilangan kepercayaan diri, kami tidak menekan lawan kami, tidak mampu mengalirkan bola dengan baik. Setelah gol penyama kedudukan, Milan pun kolaps,” lanjutnya.
Terkait hal ini, Ibrahimovic mengatakan, faktor pengalaman amat menentukan. Saat memimpin dua gol tidak mudah bagi sebuah tim untuk tetap menjaga keunggulan. Butuh mental dan pengalaman untuk menghadapi situasi seperti itu.
“Saya rasa ini semua tergantung pada pengalaman, karena Anda harus tahu bagaimana mengontrol laga ketika unggul 2-0, bukan cuma soal menang,” sambungnya.
Ibra menyayangkan timnya seharusnya bisa memenangi laga tersebut. Keunggulan dua gol di babak pertama terjadi karena penampilan impresif timnya. Namun demikian situasi kemudian berubah di paruh kedua. Ia mengatakan lawannya itu berhasil bangkit setelah turun minum.
“Aneh rasanya karena kami tampil sempurna di babak pertama. Saya berharap lebih dari Inter karena pada babak pertama, mereka tidak seperti tim peringkat kedua. Mereka bangkit usai jeda,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui derbi Milan itu berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan Inter Milan. Sekalipun tertinggal dua gol di babak pertama, Internazionale sukses mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul di paruh kedua. Kekalahan ini membuat Milan gagal memperbaiki posisi di tabel klasemen sementara.
Comment