Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer tampanya belum “move on” dari kekalahan atas Sheffield United pada Kamis, 28 Januari 2021 lalu. Saat itu, sekalipun mereka bertindak sebagai tuan rumah, The Reds Devils harus menyerah dari tim juru kunci itu dengan skor 1-2.
Menurut Solskjaer pihaknya sebenarnya sudah melupakan hasil negatif itu. Hanya saja ia mendapat informasi yang ternyata merugikan timnya tersebab keputusan wasit yang keliru.
“Saya tidak suka membicarakan ini, ada momentum bergeser untuk kami dengan pertandingan Sheffield United, tapi saya mendapat laporan delegasi dari wasit dan dua keputusan itu salah,” beber Solskjaer.
“Mereka mengakui bahwa gol mereka seharusnya dianulir, dan gol kami seharusnya tetap sah. Itu adalah hal yang cukup berpengaruh besar bagi kami.”
Ia mengatakan bahwa timnya sudah mengalami perbagai peristiwa di lapangan pertandingan, mulai dari posisi unggul dan sebagainya.
“Anda mungkin lebih merasakannya, ketika unggul 1-0 ketimbang tertinggal 1-0, lalu terus melaju dan memenangkan pertandingan. Jadi itu margin yang bagus, dan itu telah terjadi musim ini, selisih yang bagus.”
Ada momen-momen gol terjadi karena keberuntungan. Saat sepakan mengenai tiang, keputusan wasit bisa tepat bisa keliru. Terlepas dari hal ini, ia mengatakan timnya kini fokus mempersiapkan pertandingan selanjutnya.
“Kemudian upaya anda menghantam tiang, bolanya bisa masuk atau keluar, terkadang Anda beruntung dengan keputusan, terkadang tidak. Kami harus fokus pada permainan, dan saya yakin hasil dan penampilan bagus akan datang,” ungkapnya.
Ia mengakui bahwa situasi yang dialami timnya juga sering terjadi pada tim-tim lain. Ia pun tak terlalu mempermasalahkan keputuasan yang diambil oleh setiap pempimpin pertandingan.
“Saya kira kapan pun sebuah tim merasa diperlakukan tidak adil, akan ada reaksi, tapi saya tidak masalah dengan kesalahan manusia. Saya mengerti kenapa keputusan diambil,” bebernya.
Hanya saja ia menyesali bila keputusan itu kemudian dinilai salah. Kehadiran VAR diharapkan bisa membantu wasit untuk mengambil keputusan tepat.
Saat ini Setan Merah masih berada di urutan kedua. Namun demikian, Garry Nevile mengatakan bahwa mantan timnya itu tetap sulit untuk menjadi juara di akhir musim.
“Contoh saja seperti saat menghadapi Arsenal dan Liverpool, lalu saya berdebat, saya melihat Kean dan Redknapp semalam, kenapa Manchester United tidak punya keyakinan untuk menang?,” tandasnya.
Ia mengatakan Setan Merah belum memiliki keyakinan yang kuat untuk menang. Tim yang ada saat ini belum memiliki mental juara.
“Mereka belum memilikinya. Mereka belum punya mental juara. Memang sulit ketika tiba-tiba berubah dalam delapan pekan, dari manajer yang akan dipecat karena hasil-hasil buruk dan tersingkir dari Liga Champions usai dikalahkan RB Leipzig, lalu mengubah tim jadi bermental juara.”
Comment