Kabar baik bagi para pencipta Liga Primer Inggris. Setelah mengizinkan latihan individu, kini otoritas setempat memberikan izin untuk menggelar latihan bersama. Namun latihan tersebut tetap dilakukan dengan mengikuti protokol yang ketat.
Seturut aturan yang dikeluarkan, dalam satu lapangan besar hanya berisi delapan hingga 10 pemain. Dengan protokol itu klub-klub Liga Inggris bisa mulai berlatih sejak Selasa, 19 mei 2020.
“Tahap pertama ini telah disepakati dengan konsultasi terhadap para pemain, manajer, dokter-dokter klub Premier League, ahli-ahli independen, dan pemerintah,” beber Liga Primer Inggris dalam keterangannya.
Lebih lanjut disebutkan bahwa protokol ketat akan diterapkan untuk memastikan semua pemain kembali menggelar latihan namun dalam kondisi yang aman. Yang utama dalam situasi seperti ini adalah keamanan dan kesehatan setiap orang.
“Protokol medis yang ketat dengan standar tertinggi akan memastikan semua orang kembali ke latihan dalam lingkungan seaman mungkin. Kesehatan dan kenyamanan dari semua peserta adalah prioritas Premier League, dan kembali ke latihan dengan aman adalah sebuah proses bertahap.”
Saat ini pihak otoritas sepak bola Inggris terus melakukan komunikasi intensif dengan pihak-pohak terkait mulai dari para pemain, pelatih, hingga asosiasi pemain dan pelatih.
“Konsultasi penuh sekarang akan terus dilakukan dengan para pemain, manajer, klub, PFA (Asosiasi Pesepakbola Profesional), dan LMA (Asosiasi Manajer) seiring dikembangkannya protokol untuk latihan dengan kontak fisik penuh,” sambung pernyataan tersebut.
Menurut rencana kompetisi akan kembali digelar pada 12 Juni mendatang. Penasehat medis Liga Inggris, Mark Gillett berpendapat situasi seperti ini tidak hanya bertahan dalam jangka waktu singkat. Ada kemungkinan pertandingan tanpa penonton akan bertahan lebih lama hingga tahun depan.
“Saya cukup beruntun bisa duduk bersama di kelompok DCMS (Asosiasi kesehatan Inggris) dan mendapat masukan medis yang sangat bagus dari Departemen kesehatan Inggris,” beber Gillett.
Lebih lanjut ia mengatakan dari pembicaraan dan informasi yang didapat, situasi ini tidak akan berubah dalam rentang enam bulan hingga setahun ke depan.
“Mereka sudah menjelaskan secara jelas, kondisi kesehatan publik seperti sekarang tidak akan berubah dalam waktu 6-12 bulan ke depan,” lanjutnya.
Ia pun mengatakan situasi ini memicu terjadinya sejumlah perubahan baik di tingkat para pemain, pelatih, maupun klub.
“Terlepas dari waktu pembicaraan kita saat ini atau tahun depan, kita akan melihat adanya banyak perubahan kebiasaan di markas tim dan juga kebiasaan pesepakbola. Penting agar orang-orang memahami itu,” pungkasnya.
Comment