by

Geramnya Bos Fiorentina Usai Final UEFA Europa Conference League, Sebut West Ham Binatang

-Uncategorized

Tensi final UEFA Europa Conference League 2022/2023 antara Fiorentina versus West Ham United begitu tinggi. Tidak hanya persaingan di dalam lapangan tetapi juga di pinggir lapangan.

Sejumlah kejadian tak mengenakkan tersaji di Eden Arena, Praha beberapa waktu lalu, mulai dari Luka Jovic yang mengalami patah hidung, hingga Cristiano Biraghi yang kepalanya berdarah terkena lemparan gelas bir plastik dan vape dari penggemar West Ham.

Tak ayal bos Fiorentina, Rocco Commisso tak bisa menahan diri. Ia begitu geram dengan hal tersebut dan melampiaskannya kepada bos Premier League, Richard Masters.

“Apa yang harus saya katakan? Saya mengharapkan kemenangan, tapi ada kasus di mana wasit mestinya melakukan lebih baik lagi,” beber Commisso.

Lebih lanjut, ia tegas menyebut para pemain West Ham sebagai binatang karena cara mereka bermain dan memperlakukan para pemain Fiorentina di laga tersebut.

“Jovic patah hidung, lalu Biraghi. Saya berbicara dengan bos Premier League, bilang ke dia kalau mereka semua (West Ham) adalah binatang karena cara mereka memperlakukan pemain kami.”

Ia mengakui timnya seharusnya bisa memenangi pertandingan dengan skor telak. Ia pun meminta maaf kepada para penggemar atas hasil negatif, kekalahan tipis 1-2 dari The Hammers.

“Kekalahan ini tidak adil. Kami bisa menang 3-0, saya minta maaf untuk para penggemar yang pantas mendapatkan lebih,” pungkasnya.

Sementara itu pelatih La Viola, Vincenzo Italiano begitu kecewa dengan hasil tersebut.

“Kami kalah dalam dua laga Final yang kami mainkan dengan sangat baik, dan itu sangat disayangkan karena malam ini, sejujurnya, saya tidak dapat membayangkan laga berakhir seperti ini,” bebernya.

Pelatih asal Italia itu menyebut timnya tidak seharusnya menelan pil pahit sebab mereka sanggup menampilkan permainan bagus.

“Kami bermain, kami memiliki peluang, kami langsung menyamakan kedudukan setelah sebuah penalti yang seharusnya bisa membunuh kami. Sebaliknya, kami bereaksi, bisa saja memimpin melalui Mandragora.”

Ia juga menyoroti kesalahan tidak perlu yang dilakukan beberapa pemainnya, salah satunya adalah Igor yang membiarkan Jarrod Bowen bergerak bebas hingga mencetak gol kemenangan.

“Kemudian dengan adanya pantulan di lini tengah, kami seharusnya memberi diri kami beberapa meter kelonggaran. Itu akan memungkinkan kami untuk mencapai perpanjangan waktu, ketika saya pikir kami mungkin memiliki beberapa keuntungan. Saya sedih karena para pemain terlihat putus asa, dan kalah di dua final sungguh menyakitkan.”

Ia juga memandang timnya seharusnya bisa menghindari gol pertama West Ham dari titik penalti.

“Kami dikalahkan oleh penalti yang lemah dan gol yang seharusnya bisa dihindari.”

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.