Frank Lampard akhirnya menjadi pelatih anyar Everton. Hal ini dikonfirmasi pihak Everton pada Senin, 31 Januari 2022 malam WIB atau pada hari terakhir bursa transfer musim dingin ini.
Dalam pernyataannya pihak The Toffees mengatakan Lampard diikat kontrak berdurasi 2,5 tahun.
Kehadiran Lampard diharapkan bisa kembali menggerek performa Everton yang saat ini tengah berjuang dari papan bawah Liga Primer Inggris.
Lampard yang menggantikan posisi Rafael Benitez memiliki tanggung jawab besar untuk membawa Everton meninggalkan zona degradasi.
Saat ini Everton berada di posisi ke-16 dengan raihan total 19 poin dari 20 pertandingan. Everton hanya berjarak empat angka dari Newcastle United di zona degradasi.
Dalam pernyataannya, Lampard merasa terhormat bisa menangani Everton. Ia pun tak sabar untuk memulai tugasnya.
“Merupakan kehormatan buat saya bisa mewakili dan melatih klub dengan tradisi serta sebesar Everton. Saya tak sabar untuk segera memulai,” beber Lampard.
Ujian pertama Lampard adalah saat menghadapi Brentford di babak keempat Piala FA pada Sabtu, 5 Februari 2022 di Goodison Park. Bermain di kandang sendiri diharapkan bisa menjadi kesempatan emas bagi Everton untuk memetik kemenangan.
“Saya harap mereka bisa merasakan ambisi saya saat ini dan keinginan kuat saya bekerja di sini. Anda bisa rasakan betapa luar biasanya fans Everton, mereka sangat penting,” sambungnya.
Lampard yang sebelumnya dipecat Chelsea pada Januari 2021 mengatakan Everton merupakan klub yang memiliki karakteristik tersendiri.
“Menurut saya Everton adalah klub unik, bahwa Anda bisa benar-benar memahami apa yang mau dilihat fans. Hal pertama yang mereka inginkan adalah perjuangan dan hasrat tim.”
Ia menyadari tanggung jawab besar di klub tersebut. Ia pun menegaskan komitmennya untuk bekerja keras.
“Saya tahu bahwa saya harus bekerja keras untuk menjadi sebaik mungkin, saya ingin melakukan hal itu sebagai manajer.”
Lampard sendiri sudah memiliki rencana pada tim tersebut. Ia akan membenahi sejumlah aspek, salah satunya dari sisi permainan.
“Saya ingin melihat tim yang percaya diri menguasai bola, tim yang bisa mengontrol pertandingan dengan penguasaan bola, dan tim yang sangat menarik dilihat ketika menyerang.”
Hal lain yang ditekankan adalah agresivitas tim yang harus ditingkatkan baik saat memegang bola maupun saat kehilangan bola.
“Kami harus jadi tim yang sangat aktif, umpan-umpan silang, tembakan ke gawang, dan terus mempertahankan posisi di wilayah menyerang. Ketika tidak membawa bola, Anda harus bergerak agresif,” pungkasnya.
Comment