Derbi Manchester antara Manchester United dan Manchester City berakhir sama kuat. Tidak ada gol tercipta di Stadion Old Trafford pada Minggu, 13 Desember 2020. Hasil ini menunjukkan bahwa laga berlangsung ketat.
Hal ini diakui oleh pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Meski memiliki banyak peluang dan menguasai pertandingan, tuan rumah United juga tampil bagus terutama dalam bertahan yang membuat timnya tak mampu mencetak gol.
“Kami membuat banyak peluang; lihat bagaimana mereka mengalahkan kami m usim lalu, mengalahkan West Ham usai tertinggal 0-1, United bisa bermain bagus karena memang timnya berkualitas,” beber Guardiola.
Meski begitu mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu menegaskan terpenting bagi mereka adalah tidak kebobolan. Ia pun memberikan apresiasi kepada kedua tim. Sebagai catatan, mereka harus lebih tajam di lini depan.
“Yang penting kami tidak kebobolan. Kami punya cukup peluang tapi memang pertandingannya ketat. Respek untuk kedua tim. Kami harus sedikit lebih tajam di lini serang,” tegasnya.
Tanggapan berbeda dilontarkan mantan kapten Setan Merah, Roy Keane. Menurutnya City berpeluang besar memenangi pertandingan. Ia pun menyoroti semangat tim tamu yang dinilai kurang berhasrat untuk memenangi pertandingan.
“Saya tak pernah merasa City punya hasrat atau intensitas untuk memenangi pertandingan ini. Kita bicara soal Man United bertahan dan membuat pertandingan menjadi sulit, Man City menghadapi situasi itu setiap pekan!” beber Keane.
“Tugas mereka untuk membongkarnya. Harus ada sebuah elemen perjudian untuk memenangi pertandingan. Tidak ada sebuah gelar juara di tim ini. Saya tak melihatnya. Anda melihat pemain-pemain di depan, dan penyerangnya, sebuah peran vital buat City ketika Anda bermain dengan satu penyerang di depan.”
Ia juga menilai lini depan City tak bisa semata-mata bergantung pada Gabriel Jesus. Secara keseluruhan, ia menilai kekuatan City masih berada di belakang Chelsea, Liverpool, dan Tottenham Hotspur.
“Aguero, setiap kali dia kembali dari cedera dia terlihat membawa beban atau mendapatkan lebih banyak benturan, sementara Jesus tidak akan membawa Anda ke titel liga. Untuk semua talenta yang mereka punya, saya masih merasa mereka di belakang Chelsea, Liverpool, dan Spurs,” tegasnya.
Sementara itu bek The Citizen, Jhon Stones, coba mengangkat faktor suporter sebagai salah satu sebab kegagalan timnya memenangi laga ini. Menurutnya, bermain dalam stadion kosong, membuat aura derbi menguap.
“Pastinya tidak ada fans dan atmosfernya berbeda. Masing-masing tim tidak menciptakan banyak peluang. Satu lagi clean sheet buat kami, tapi agak bikin frustrasi tidak bisa pulang dengan hasil lebih,” beber Stones.
Comment