Liverpool kehilangan kesempatan merengkuh trofi Liga Champions Eropa musim ini. Di laga final, Minggu (29/5/2022) dini hari WIB, The Reds takluk satu gol tanpa balas dari Real Madrid.
Gol tunggal Vinicius Junior ke gawang Alisson Becker di menit ke-59 memastikan Madrid meraih gelar ke-14 di turnamen paling bergengsi antarklub di Eropa itu.
Kubu Liverpool tentu masih dirundung kecewa. Sebagaimana dirasakan pula oleh kapten tim, Jordan Henderson.
“Masih sulit menganalisis dan menerima situasinya sekarang, tapi saya harap ketika kami berlibur dan punya jeda, kami menyadari bahwa musim ini spesial. Saya tak tahu kapan terakhir kali kami mencapai final atau menghadapi penentuan di laga terakhir di setiap kompetisinya,” beber Henderson.
Pemain internasional Inggris itu mengatakan mereka sudah memberikan yang terbaik. Dalam pertandingan, hasil akhir juga ditentukan oleh hal-hal kecil.
“Itu menunjukkan mentalitas dan talenta dari skuad ini. Kami tak bisa memberikan lebih lagi dan sepakbola ditentukan oleh margin-margin tipis.”
Henderson mengakui kiper Madrid, Thibaut Courtois tampil cemerlang. Ia melakukan sembilan penyelematan dari 24 percobaan Liverpool. Sementara Madrid hanya melepaskan empat tembakan dengan satu di antaranya tepat sasaran.
Henderson menegaskan hasil di final kali ini memotivasi mereka untuk menjadi lebih baik di musim depan.
“Kiper lawan menjadi man of the match dan kami cuma tidak bisa menemukan gol yang dibutuhkan dan kami selesai akibat serangan balik. Kami harus menghadapinya dengan cara sebaik mungkin dan menggunakannya sebagai motivasi dan alat untuk bangkit musim depan dan berusaha lagi,” tegasnya.
Walau gagal meraih trofi Liga Champions Eropa, Liverpool mampu memanen dua gelar musim ini yakni Piala Liga Inggris atau Carabao Cup dan Piala FA.
Namun, bagi mantan pemain Liverpool, Dirk Kuyt, hasil tersebut tak cukup bagi Liverpool. Menurut legenda asal Belanda itu, Liverpool tetap dinilai gagal musim ini.
“Musim Liverpool telah gagal. Mereka memainkan sepak bola yang bagus tetapi Anda harus menentukan pada bulan Mei, dan mereka tidak,” tegas Kuyt.
Sementara itu leganda Arsenal, Thiery Henry, menyoroti sikap Mohamed Salah sebelum pertandingan final. Striker internasional Mesir itu melontarkan selentingan untuk balas dendam pada Madrid.
“Saya selalu mengatakan sesuatu, jangan bicara sebelum final. Kalahkan Real Madrid, lalu bicara dan katakan, ‘itu balas dendam dan semua itu’. Ketika Anda berbicara sebelum final, Anda harus memenangkannya,” tandas Henry.
Comment