Saat ini Kylian Mbappe tengah dikaitkan dengan sejumlah klub top Eropa. Pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu tengah menjadi rebutan banyak klub. Salah satunya adalah Real Madrid.
Di tengah berbagai spekulasi tersebut, ada juga suara yang meminta Mbappe untuk tidak angkat kaki dari Paris. Salah satunya datang dari pengamat sepakbola Prancis, Cyril Morin. Menurut Morin bila Mbappe meninggalkan PSG saat ini maka nilainya tidak setinggi sebelumnya. Wabah Corona atau Covid-19, hemat Morin, membuat harga para pemain terjun bebas. https://www.sideeffects.com/drugs/entocort
“Harga dia sedang turun karena pandemi virus Corona. Ada yang bilang, harga pasaran pemain kelas dunia akan anjlok hingga 80 persen usai pandemi ini berakhir dan memang nanti kenyataannya seperti itu,” beber Morin.
Lebih lanjut menurut Morin bila dalam situasi seperti ini tetap terjadi transfer maka akan berdampak pada performa mereka di lapangan pertandingan. Menurutnya para pemain bintang yang dihargai tidak semestinya berpotensi untuk bermain buruk.
“Jika dibayar rendah, para pesepakbola akan bermain buruk,” sambungnya.
Sementara itu politikus Prancis, Daniel Cohn-Bendit menilai saat ini harga para pemain bintang sudah jatuh bebas. Ia bahkan memprediksi penurunan tersebut bisa mencapai 80 persen.
“Krisis ini akan menghilangkan segala hal yang tak masuk akal dalam dunia olahraga profesional. Seperti terkena serangan nuklir dan harus dibangun lagi, tapi dengan alasan yang berbeda,” tandas Cohn-Bendit.
Menurut Cohn-Bendit harga Mbappe sendiri sudah berada di kisaran 35 hingga 40 juta euro. Harga ini turun jauh dari nilai sebelumnya yang bisa menginjak angka 200 juta euro.
“Besok, harga jual (Kylian) Mbappe paling hanya sekitar 35-40 juta Euro, bukan lagi 200 juta. Siapa yang bisa membelinya?” lanjutnya.
Tidak hanya itu, dampak pandemi Corona juga mempengaruhi kondisi keuangan klub. Untuk menjaga stabilitas keungan, masing-masing klub berpotensi menerapkan sistem salary cap sebagaimana kerap ditemui dalam dunia olahraga Amerika Serikat.
“Akan ada peraturan yang berubah. Menerapkan slaary cap mungkin perlu juga. Reorganisasi tak hanya akan menyentuh upah para pemain, tapi juga hak atas image dan publisitas klub,” beber Cohn-Bendit lagi.
Cohen-Bendit pun meminta klub untuk bisa beradaptasi dengan sistem tersebut. Cepat atau lambat, demikian Cohn-Bendit, sistem ini akan dijalankan.
“Kita semua harus mengubah sistem manajerial, mereka yang menjalankan bisnis ini,” tegasnya.
Lantas ke klub mana Mbappe akan berlabuh? Apakah ia akan memilih tetap bertahan di Paris dan menolak tawaran Real Madrid? Kita lihat saja nanti.
Comment