Indonesia terus mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 yang akan berlngasung dalam hitungan bulan.
Banyak hal yang harus dipersiapkan, terutama sarana dan prasarana seperti stadion-stadion.
Lantas, berapa anggaran yang dibutuhkan Indonesia untuk menggelar hajatan akbar itu?
Dalam rapat koordinasi antara Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Menpora Dito Ariotedjo terungkap besarnya kebutuhan.
“Permohonan dari Pak Ketum (Erick Thohir), untuk anggaran itu sebenarnya tidak jauh dengan Piala Dunia U-20, jadi ini akan kita bawa ke Rapat Terbatas untuk meminta arahan lebih lanjut dari Bapak Presiden (Joko Widodo),” kata Dito.
Dito mengungkapkan kisaran anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp400 miliar.
“Kisaran (anggaran) sekitar 400-an (miliar) lah, sama (dengan Piala Dunia U-20),” lanjutnya.
Dito pun menjelaskan jika saat ini, anggaran yang tersisa dari Piala Dunia U-20 sekitar Rp 245 miliar. Untuk itu, ia akan berupaya untuk membahasnya dengan Presiden RI Joko Widodo terkait tambahan dana tersebut.
“Ini yang mau kami bahas di Ratas untuk membahas penambahan pos anggaran tersebut,” tegasnya.
Belum diketahui stadion-stadion mana yang akan menjadi tuan rumah. Salah satu yang disebut-sebut adalah Jakarta International Stadium (JIS).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir belum bisa memastikan apakahJIS akan masuk dalam hitungan FIFA. Pihaknya masih menunggu federasi sepak boladunia itu untuk melakukan peninjauan untuk menentukan apakah layak atau tidak menyelenggarakan pertandingan.
Orang nomor satu PSSI itu menyampaikan hal tersebut saatmenemani Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru BudiHartono melakukan inspeksi pada awal pekan ini.
Hadir pula Menteri Pemuda danOlahraga, Dito Ariotedjo. Diakui JIS belum sepenuhnya layak. Masih ada sejumlah halyang perlu dibenahi, mulai dari rumput stadion hingga akses di sekitar stadion. Hal kedua menjadi pekerjaan rumah terbesar.
“Kita menunggu kapan FIFA datang ke sini. Kemarin kitasudah ada Rapat Koordinasi dengan FIFA tentu, kita mengajukan stadion-stadionyang dirasa bisa untuk buat pertandingan timnas masa depan,” beber Erick.
Sosok yang juga menjadi Menteri BUMN itu menyebut pihaknyaterus berupaya memberi kesempatan kepada stadion-stadion lain untuk menggelarpertandingan internasional.
Tidak hanya terpusat pada Gelora Bung Karno (GBK) Senayan,Jakarta saja, tetapi juga stadion-stadion lain agar seluruh penduduk Indonesiabisa ikut menikmati pertandingan dari dekat.
“Kemarin kita sudah uji coba Palestina di Surabaya lalu Argentina diJakarta. Jadi nanti kalau ada pertandingan lagi kita ingin juga memberikesempatan pada stadion lain, tidak hanya GBK saja. Supaya timnas ini dirasakanoleh seluruh penduduk Indonesia. Itu cita-citanya,” pungkasnya.
Comment