by

’70 Persen Populasi Spanyol, Dukung Real Madrid’

Persaingan antara Barcelona dan Real Madrid tidak hanya terjadi di dalam lapangan pertandingan. Di luar lapangan persaingan antara dua klub raksasa La Liga itu pun begitu kuat. Wantan wasit bernama Eduardo Uturralde Gonzalez bahkan memiliki perkiraan tersendiri terkait presentasi warga Spanyol yang mendukung kedua klub itu.

Pria berusia 53 tahun itu mengatakan dukungan kepada Real Madrid bisa mencapai 70 persen. Angka ini belum termasuk warga Catalonia yang mana menjadi basis bagi Barcelona.

“Terlepas Barcelona suka atau tidak, namun 70 persen dari populasi Spanyol, tanpa menghitung warga Catalan, akan mendukung Real Madrid,” beber Gonzalez seperti dilansir dari Detik.com.

Lebih lanjut ia mengatakan situasi saat ini sudah mengalami perubahan. Komposisi dukungan sudah berubah, terutama setelah Barcelona ditangani oleh Pep Guardiola. Banyaknya prestasi yang diraih pada masa itu turut mempengaruhi ketertarikan masyarakat Spanyol terhadap Barcelona.

“Namun sekarang ada lebih banyak orang yang mendukung Barcelona, terutama generasi muda. Itu dikarenakan era Pep Guardiola di sana yang bergelimang trofi.”

Sementara itu sebelum era Pep Guardiola dan Lionel Messi, ia memperkirakan mayoritas warga Spanyol mendukung Real Madrid. Secara statistik ia menunjukkan angka yang sangat signifikan.

“Tapi sebelum eranya Lionel Messi, berapa banyak orang yang mendukung Real Madrid di Spanyol?”

Angka signifikan itu pun berlaku untuk pilihan wasit-wasit di Spanyol. Menurutnya dukungan para wasit kepada Real Madrid tetap jauh lebih banyak dari Barcelona.

“Perbandingannya 90-10 (untuk Madrid),” tegas pria asal Basque yang mengaku bukan sebagai pendukung Barcelona atau Real Madrid tetapi Athletic Bilbao.

Saat ini Real Madrid masih berada di urutan kedua di tabel klasemen sementara. El Real mengemas total 56 poin dari 27 pertandingan yang telah dijalani. Courtois dan kawan-kawan tertinggal dua angka dari pemuncak klasemen, Barcelona.

Sebagaimana dikatakan bek Real Madrid, Dani Carvajal, mereka mengalami kikuk saat harus kembali ke lapangan latihan.

“Kami betul-betul kesulitan mengontrol bola di hari pertama latihan,” beber Carvajal.

Lebih lanjut pemain asal Spanyol itu mengatakan apa yang telah dilakukan selama pandemi di rumah ternyata berbeda dengan yang dilakukan di lapangan latihan. Berlatih secara mandiri di rumah tidak menjamin latihan bersama berjalan lancer. Namun demikian Carvajal mengatakan hal tersebut bukan menjadi tantangan berarti.

“Pada akhirnya, latihan Anda di rumah sendiri sama sekali berbeda dengan yang Anda lakukan di lapangan. Tapi kami semakin bagus kok,” sambungnya.

.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.